
Harddisk merupakan komponen penting yang menentukan kinerja PC. Semakin cepat kerja harddisk, semakin cepat pula transfer data yang dihasilkan. Berbeda dengan RAM yang menyimpan data secara sementara, data yang disimpan oleh harddisk bersifat permanen.
Jenis-Jenis Harddisk
Piranti penyimpanan sekunder ini memiliki beberapa jenis, diantaranya harddisk SCSI, ATA, SATA, RAID, dan SSD. Yuk simak apa yang dimaksud dengan kelima jenis harddisk tersebut beserta keunggulan yang dimiliki masing-masing.
1. Harddisk RAID
RAID merupakan singkatan dari Redundant Array of Independent Disks. RAID memiliki 2 prinsip, yakni stripping yang artinya membagi kerja 2 atau lebih harddisk untuk mengolah sebuah data yang sama pada saat bersamaan. Sedangkan mirroring adalah membackup data yang sama secara realtime.
Kelemahan dari prinsip stripping ini adalah jika salah satu array HDD macet, maka dapat mengakibatkan sebagian data yang disimpan tidak dapat terbaca. Secara singkat, RAID sebenarnya menggabungkan beberapa HDD (2 atau lebih) menjadi satu.
2. Harddisk ATA/IDE
Advanced Technology Attachment atau ATA ialah tipe harddisk yang banyak digunakan pada komputer atau laptop, namun performanya yang kurang maksimal membuat banyak orang beralih menggunakan harddisk jenis SATA. Terdapat banyak kelemahan ATA jika dibanding SATA, diantaranya ATA butuh daya yang lebih besar dan mudah sekali panas.
Ukuran kabel juga lebih pendek, dan kecepatan transfer data yang masih kalah dengan SATA menjadi alasan kuat mengapa harddisk jenis ini mulai ditinggalkan. Kelebihan yang dimiliki oleh ATA terletak pada pemakaiannya, yakni lebih kuat dan tahan lama.
3. Harddisk SATA
Harddisk SATA (Serial Advanced Technology Attachment) adalah jenis harddisk yang fungsinya untuk mentransfer data antara motherboard dan media penyimpanan data, seperti optical drive dan harddisk. Kelebihan yang dimiliki harddisk ini adalah kecepatannya dalam transfer data dan dapat menambah atau memindahkan divisi selama operasi.
Selain kelebihan, SATA juga memiliki kekurangan berupa sensitivitasnya terhadap power. Jika power tidak memadai kebutuhan harddisk SATA, maka hal tersebut akan mempengaruhi usia harddisk itu sendiri.
4. Harddisk SCSI
SCSI atau Small Computer System Interface merupakan jenis harddisk yang dapat terhubung secara internal maupun eksternal. Beberapa keunggulan yang ditawarkan SCSI diantaranya adalah dapat beroperasi 24/7, memiliki fleksibilitas array yang baik, dan dapat menyimpan atau memindahkan data dalam jumlah besar.
5. Harddisk SSD
Harddisk SSD (Solid State Drive/Disk) ialah perangkat penyimpan data yang menggunakan rangkaian IC sebagai memori. SSD sering disebut sebagai flash drive alias kartu flash. Jika dianalogikan, SSD merupakan media penyimpanan eksternal seperti USB Flash drive, hanya saja versi lebih canggih dan memiliki kapasitas lebih besar dalam menyimpan data. Kapasitas memori yang ada pada SSD bisa mencapai TB (Tera Byte), berbeda dengan USB Flash Drive yang hanya mencapai ukuran GB (Giga Byte).
Meski termasuk dalam jenis-jenis harddisk, HDD (Harddisk) rupanya berbeda dengan SSD. Perbedaannya terletak pada kapasitas, waktu booting, harga, noise, dan panas yang dihasilkan. Kapasitas yang dimiliki SSD berkisar 1-2 TB, sementara HDD bisa mencapai angka 6 TB. Hal ini juga mempengaruhi waktu booting keduanya, tentu HDD membutuhkan waktu booting yang lebih lama daripada SSD.
Harga SSD jauh lebih mahal dari HDD, dan noise yang dihasilkan oleh HDD berupa suara bising hasil perputaran piringan yang terdapat di dalamnya. Sedangkan pada SSD, tidak ada noise yang dihasilkan karena tidak memiliki komponen bergerak di dalamnya.
Setelah memahami fungsi dan masing-masing keunggulan yang ditawarkan, kini Anda dapat membandingkan jenis harddisk mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kompatibel dengan perangkat komputer atau PC yang Anda gunakan.